Foto: Petugas dari Badan Hisab Rukiyat memantau hilal 1 Ramadan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Agama telah melakukan pemantauan bulan atau hilal di 134 titik di Indonesia pada Minggu (10/3/2024). Hasilnya, ada 11 titik di Indonesia di mana hilal tidak terlihat, termasuk di Bandung dan Makassar.
Ada sejumlah faktor yang membuat hilal tak terlihat, salah satunya karena langit yang berkabut.
Kesimpulannya, hilal tak bisa diamati sehingga 1 Ramadan 1445 H diprediksi jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.
Perlu diketahui, pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal atau pengamatan bulan menentukan awal bulan baru. Metode tersebut mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang dikonfirmasi lagi lewat pengamatan hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, di kantor Kemenag, mengatakan berdasarkan hasil kesepakatan MABIMS, kriteria visibilitas hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Berdasarkan kriteria tersebut, hilal di Indonesia sore ini tidak bisa diamati.
Saat ini, Kementerian Agama masih melakukan sidang tertutup untuk menentukan awal Ramadhan 2024. Penetapan awal bulan puasa akan diumumkan dalam konferensi pers padahttps://merupakan.com/ malam ini.